Tanggapan Co-founder Riot Games dengan cepat merespons laporan yang mengklaim bahwa seri animasi League of Legends, Arcane, di anggap sebagai “financial miss” atau kegagalan finansial. Bloomberg melaporkan bahwa dua musim Arcane menelan biaya produksi dan pemasaran hingga $250 juta, namun di katakan gagal menghasilkan pendapatan game yang cukup bagi Riot, meskipun sukses besar di Netflix.1
Laporan Biaya Produksi dan Keuntungan Arcane
Menurut laporan dari Bloomberg, Netflix membayar sekitar $3 juta per episode untuk Arcane. Sementara itu, Tencent, sebagai pemilik Riot Games, juga menyumbang $3 juta per episode untuk menayangkan Arcane di China.
Di kabarkan bahwa Tencent mulai mempertanyakan strategi bisnis Riot setelah melihat kesenjangan antara biaya produksi dan keuntungan yang di hasilkan dari serial ini. Salah satu harapan utama Tencent adalah bahwa Arcane dapat meningkatkan jumlah pemain League of Legends serta meningkatkan penjualan item dalam game, terutama skin karakter yang merupakan salah satu sumber pendapatan utama Riot. Beberapa skin dalam game bahkan bisa mencapai harga ratusan dolar.
Kurangnya Monetisasi dari Arcane Musim Pertama
Laporan Bloomberg juga menyebutkan bahwa Riot Games kurang memanfaatkan momentum kesuksesan Arcane Musim 1 untuk menjual item eksklusif bertema Arcane. Padahal, dengan popularitas serial tersebut, Riot seharusnya bisa memaksimalkan keuntungan melalui strategi monetisasi yang lebih baik. Namun, dengan masih adanya waktu sebelum rilis Musim 2, Riot kemungkinan akan mencoba memperbaiki strategi ini.
Pernyataan Resmi Riot Games
Menanggapi laporan tersebut, Riot Games memberikan pernyataan resmi melalui juru bicara mereka. Meskipun mengakui bahwa Arcane belum memberikan keuntungan finansial yang besar, Riot tetap menganggap acara ini sebagai kesuksesan besar secara keseluruhan. Bahkan, bulan terakhir sebelum laporan ini di rilis menjadi salah satu periode pendapatan tertinggi bagi perusahaan.
Riot juga memastikan bahwa musim kedua Arcane setidaknya berada di jalur yang benar untuk mencapai titik impas secara finansial.
Tanggapan Co-Founder Riot Games
Marc Merrill, salah satu co-founder Riot Games, turut menanggapi laporan tersebut melalui forum Reddit. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara sebagian orang melihat industri game dan hiburan.
“Orang-orang yang melihat dunia melalui lensa jangka pendek, transaksional, dan sinis, benar-benar kesulitan memahami Riot,” kata Merrill. Ia menekankan bahwa banyak orang sebelumnya meragukan kesuksesan model game gratis berkualitas tinggi, esports, dan bahkan musik Riot. Namun, Riot berhasil membuktikan bahwa inovasi mereka bisa sukses.
Merrill juga membantah klaim bahwa Arcane tidak luar biasa dan tidak layak untuk dikembangkan lebih lanjut.
Masa Depan Arcane dan League of Legends
Riot sendiri tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan ekspansi mereka di dunia animasi.
Christian Linke, direktur kreatif Riot sekaligus pencipta dan showrunner Arcane, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka tengah mengeksplorasi tiga wilayah Runeterra untuk dijadikan latar bagi proyek animasi mendatang. Wilayah tersebut adalah Noxus, Ionia, dan Demacia, yang masing-masing memiliki latar belakang cerita yang kaya dan berpotensi besar untuk diadaptasi ke dalam animasi.
Kesimpulan
Terlepas dari laporan Bloomberg yang menyebutkan bahwa Arcane belum memberikan keuntungan yang maksimal, Riot Games tetap berkomitmen untuk membangun dunia League of Legends melalui media yang lebih luas, termasuk animasi. Dengan musim kedua yang masih dalam proses, Riot kemungkinan akan memperbaiki strategi monetisasi mereka untuk memastikan bahwa investasi besar yang mereka lakukan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih signifikan di masa depan.