Portal Dunia Esports Dunia esports VALORANT baru saja diguncang oleh pengumuman mengejutkan dari Ava Eugene alias florescent, salah satu pro player wanita paling bersinar yang pernah tampil di panggung VALORANT Champions Tour (VCT). Melalui akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya, flor mengumumkan bahwa ia akan mengambil rehat dari skena kompetitif VCT 2025. Alasan utamanya? Kesehatan mental, tekanan lingkungan, dan kebutuhan untuk menyembuhkan diri. Langkah berani ini langsung menjadi perhatian komunitas global, mengingat flor bukan sekadar pemain biasa. Ia adalah simbol harapan bagi banyak pemain wanita di industri yang masih didominasi pria.1
Mengapa Florescent Rehat dari VCT 2025?
Dalam cuitannya, flor menjelaskan bahwa tekanan yang ia alami selama menjalani bootcamp di EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika) setelah Game Changers Championship 2024 benar-benar memengaruhi kondisi mentalnya. Relokasi ke Jerman, jauh dari keluarga dan lingkungan yang familiar, menjadi tantangan besar yang tak bisa dianggap remeh.
Lebih lanjut, ia mengakui adanya masalah pribadi dan keluarga yang memperberat situasi. Dalam dunia esports yang penuh tekanan performa, kadang kita lupa bahwa para pemain juga manusia yang punya batas. Flor menunjukkan keberanian dengan memilih untuk mengistirahatkan diri sebelum semuanya menjadi terlalu berat.
Apeks dan Dukungan Tanpa Batas untuk Flor
Organisasi esports tempatnya bernaung, Apeks, menunjukkan kedewasaan luar biasa dalam menangani keputusan ini. Mereka menyampaikan dukungan penuh dan rasa hormat atas keputusan flor untuk rehat, bahkan ketika banyak tim VCT lain mencoba “melirik” flor untuk diajak bergabung.
Penting untuk dicatat bahwa keputusan rehat ini murni datang dari flor sendiri, tanpa paksaan atau intervensi dari pihak manapun, termasuk manajemen atau pelatih. Hal ini menunjukkan bahwa flor tetap memegang kendali penuh atas kariernya—dan hidupnya.
Jejak Emas: Dari Game Changers ke VCT EMEA
Sebelum menjadi bagian dari VCT International League bersama Apeks, nama florescent sudah harum di kalangan penggemar VALORANT. Ia pernah memperkuat Misfits Black, Version1, dan yang paling fenomenal—Shopify Rebellion. Bersama Shopify, flor sukses membawa pulang gelar juara Game Changers Championship 2024, turnamen terbesar untuk pro player wanita di VALORANT.
Dengan mekanik permainan yang tajam, keputusan in-game yang matang, dan mentalitas juara, flor berhasil menjadi pemain wanita pertama yang lolos ke liga utama VCT. Langkah monumental ini membuka banyak pintu untuk generasi pemain wanita berikutnya.
Menghadapi Haters dengan Performa
Tak bisa dipungkiri, transisi flor ke Apeks sempat menuai reaksi negatif dari sebagian kecil komunitas—sayangnya, sesuatu yang masih kerap terjadi terhadap pro player wanita. Namun, flor membuktikan bahwa kemampuan dan dedikasinya lebih dari cukup untuk menutup mulut para pengkritik.
Dengan performa yang stabil dan kontribusi besar untuk tim, flor mengubah keraguan menjadi pujian. Ia menjadi bukti nyata bahwa bakat tidak mengenal gender.
Esports dan Kesehatan Mental: Saatnya Lebih Peduli
Keputusan flor untuk rehat bukanlah bentuk kelemahan, melainkan kekuatan. Dalam ekosistem esports modern yang menuntut segalanya mulai dari fisik, mental, hingga sosial, kesehatan mental sering kali terabaikan. Keberanian flor menjadi cerminan penting bahwa “healing” adalah bagian dari perjalanan menjadi juara.
Flor bahkan mendapat banyak dukungan dari pemain profesional lain, komunitas fans, dan organisasi, yang memahami betul bahwa kesuksesan jangka panjang membutuhkan keseimbangan antara prestasi dan kesehatan jiwa.
Apa Selanjutnya untuk Florescent?
Meskipun belum ada tanggal pasti kapan flor akan kembali ke panggung kompetitif, satu hal yang jelas: ia belum menutup pintu sepenuhnya. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa ia masih menyimpan semangat kompetitif dan mungkin akan kembali ketika waktunya tepat.
Banyak yang percaya bahwa kembalinya flor nanti akan jadi momen besar di dunia VALORANT. Ia sudah menoreh sejarah sebagai pionir—dan perjalanan itu belum selesai.
Penutup: Inspirasi dari Seorang Legenda Muda
Dalam usia muda, florescent sudah memberikan pelajaran berharga bagi dunia esports: bahwa kehebatan tidak hanya diukur dari kill count atau trofi, tetapi juga dari keberanian untuk memilih diri sendiri di atas ekspektasi orang lain.
Kepergiannya sementara dari VCT memang menyisakan ruang kosong, tetapi juga menyisakan harapan. Ketika ia kembali nanti, flor bukan hanya akan menjadi pemain yang lebih kuat—tapi juga inspirasi hidup bagi ribuan pemain muda di seluruh dunia.
baca juga. 🎮 Overwatch 2 x Gundam Wing Resmi Dimulai: Skin Epic, Detail Gunpla, dan Tantangan Gratis!