Masaa Boikot Overwatch Esports World Cup karena Arab Saudi

Masaa
Spread the love

Turnamen Besar Overwatch

Berita Terbaru Dunia Esport – Pekan ini, Overwatch akan menggelar turnamen besar. Ini bukan bagian dari OWCS (Overwatch Cup Series) yang biasa, melainkan turnamen terpisah dalam Esports World Cup 2024. Turnamen ini menjadi bagian dari EWC (Esports World Cup) yang mengalami perkembangan pesat tahun ini. Namun, tidak semua orang antusias dengan acara ini. Terutama karena alasan moral, ada satu pemain yang memutuskan mundur. Pemain itu adalah Masaa yang tidak akan berpartisipasi dalam turnamen Overwatch di Esports World Cup.1

Alasan Masaa Mundur

Masaa telah menyatakan dengan tegas bahwa dia tidak akan ambil bagian dalam acara mendatang ini. Esports World Cup memang menampilkan banyak game, namun Overwatch menjadi salah satu yang terdepan. Melalui streaming baru-baru ini, Masaa menjelaskan alasannya mundur dari kompetisi.

Kritik Terhadap Saudi Arabia

Keputusan Masaa mundur dari Overwatch Esports World Cup didasari oleh keterlibatan Arab Saudi. Lebih spesifiknya, dia memboikot turnamen ini karena masalah hak LGBT di Arab Saudi serta ketidaksetujuan terhadap rezim tersebut.

Arab Saudi dan Esports

Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir semakin gencar terjun ke dunia esports. Meski pemboikotan Masaa patut di hargai, tetap sulit untuk berada di dunia esports tanpa terlibat dengan acara yang di miliki Saudi. Liga kompetitif utama Overwatch, OWCS, bahkan di jalankan oleh FACEIT, yang di miliki oleh kekayaan negara Saudi (Saudi sovereign wealth fund). Faktanya, Masaa baru saja berkompetisi di acara OWCS yang di selenggarakan FACEIT pada DreamHack, yang kepemilikannya juga oleh Saudi.

Esports World Cup sebagai Etalase Investasi Saudi

Esports World Cup khususnya menjadi ajang pamer investasi Saudi dalam esports akhir-akhir ini. Namun, ketertarikan mereka terhadap dunia esports jauh lebih besar, mencakup kepemilikan organisasi esports hingga saham developer game esports seperti EA.

Dilema di Esports

Sikap Masaa menarik perhatian terhadap masalah ini. Namun pada tahun 2024, sulit untuk berkecimpung di dunia esports tanpa bersinggungan dengan unsur kepemilikan Saudi. Investasi mereka di ranah ini sudah terlalu luas untuk dihindari.

BACA JUGA : Mikoto Berpetualang di Riyadh Master dengan MAG Garuda, Menuju Puncak Baru di Kancah Dota 2 Internasional?