CS2 Terhadap Ekosistem Esports Counter-Strike

CS2
Spread the love

Munculnya CS2 dan Dampaknya

Berita Terbaru Dunia Esport – Peluncuran CS2 di sambut dengan antusias luar biasa. Sebagai raksasa esports, kehadiran game Counter-Strike versi terbaru ini membawa angin segar bagi para penggemarnya. Tak hanya menghadirkan mesin game baru dan berbagai fitur anyar, CS2 turut membawa dampak bagi ranah esports Counter-Strike.1

sejak rilis perdana pada 27 September 2023, CS2 telah di pertandingkan di berbagai ajang bergengsi, termasuk Major CS2 pertama yang di gelar di Kopenhagen awal tahun ini. Ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana lanskap esports Counter-Strike berubah sejak kehadiran CS2?

Perubahan Awal

Meski turnamen S-tier dan online terus bermunculan, dampak menyeluruh CS2 terhadap esports Counter-Strike masih belum sepenuhnya terlihat. Namun, beberapa perubahan awal sudah mulai tampak.

Salah satu masalah awal CS2 adalah “peeker’s advantage” yang membuat pemain yang mengintip (peeking) lebih dulu melihat lawan dan bisa menembak lebih awal. Ini membuat gaya bermain agresif di untungkan sementara pemain bertahan (anchor) kesulitan.

Masalah ini memang sudah di tambal dengan patch, namun “peeker’s advantage” masih sedikit terasa karena perubahan server yang oleh Valve di sebut “sub tick servers”. Belum di ketahui dampak jangka panjang perubahan ini, namun sejauh ini gaya bermain agresif seperti yang di usung Danil “donk” Kryshkovets dari Team Spirit (17 tahun) justru semakin menonjol.

Selain itu, kemunculan pemain muda berbakat di tim papan atas seperti Andreas “aNdu” Maasing dan Ihor “w0nderful” Zhdanov juga menjadi catatan menarik. Namun, terlalu dini untuk menyebutnya sebagai tren. Akankah ini mendorong hadirnya lebih banyak tim akademi dan pengganti liga WePlay Academy yang saat ini tidak aktif? Kita lihat saja nanti.

Valve yang Lebih Tanggap

Seperti yang di sebutkan sebelumnya, peluncuran CS2 tidak berjalan mulus. Banyak penggemar dan pengamat yang mengkritik kondisi awal game tersebut. Sejak peluncuran Limited Test pada Maret 2023, CS2 telah menerima lebih dari 90 patch, jumlah update terbanyak yang pernah di berikan Valve untuk sebuah game.

Sebagai perbandingan, di tahun terakhir CS:GO, jumlah patch hanya sekitar sepertiganya. Wajar saja CS2 mendapat lebih banyak patch karena ini adalah tahun pertama peluncurannya, sedangkan CS:GO sudah berjalan 10-11 tahun dan masalah-masalahnya sudah banyak teratasi.

Selain itu, Valve terlihat lebih tanggap terhadap ranah esports CS2. Berbeda dengan Riot Games yang menyelenggarakan sendiri kejuaraan Major untuk gamenya, Valve menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada penyelenggara esports seperti ESL, PGL, dan BLAST.

Meskipun kendali tetap berada di tangan penyelenggara turnamen, Valve berupaya menciptakan struktur yang lebih terbuka. Menjelang peluncuran CS2, Valve mengumumkan sejumlah persyaratan baru untuk penyelenggaraan esports CS2 mulai tahun 2025. Semua turnamen undangan harus menggunakan sistem peringkat Valve atau kualifikasi terbuka.

Perubahan ini, meski belum di terapkan, sudah berdampak pada ekosistem esports. ESL dan BLAST untuk terakhir kalinya menjalankan format lama liga mereka. Format “semi-franchise” yang selama ini di pakai liga-liga tersebut – ESL Pro League dan BLAST Premier – menampilkan tim-tim partner yang mendapat slot tetap, sementara slot lainnya di perebutkan melalui kualifikasi terbuka. Aturan baru Valve melarang hal tersebut, sehingga ESL dan BLAST harus menyesuaikan jadwal mereka untuk tahun 2025.

Kontroversi Major Shanghai – Sebuah Kontradiksi?

Major CS2 selanjutnya akan di adakan di Shanghai, Tiongkok, dan menjadi Major Counter-Strike pertama di Asia. Valve Majors selama ini selalu bersifat “Open Circuit” di mana tim manapun berpeluang lolos Major melalui kualifikasi terbuka.

Namun, meski Valve melarang format franchise mulai 2025, Major Shanghai justru tidak menyediakan kualifikasi terbuka untuk Eropa dan Amerika. Keputusan ini menuai kritik dari komunitas esports. Mereka khawatir peluang tim kuda hitam, seperti Into the Breach di BLAST.tv Paris Major 2023, akan hilang.

Sebuah petisi untuk mempertahankan kualifikasi terbuka telah di buat dan berhasil mengumpulkan lebih dari 7.000 tanda tangan. Jika perubahan ini di terapkan untuk semua Major mendatang, lanskap esports Counter-Strike bisa berubah drastis. Partisipasi di Major memberikan pemasukan finansial yang besar bagi organisasi esports. Uang yang di dapat dari penjualan stiker bahkan bisa melebihi total hadiah turnamen yang di menangkan tim tersebut dalam setahun.

Menuju Masa Depan yang Belum Jelas

Dampak jangka panjang dari kehadiran CS2 belum sepenuhnya terlihat. Akankah game ini melahirkan generasi gamer baru dengan gaya bermain yang jauh berbeda sehingga para pemain veteran tertinggal? Atau “peeker’s advantage” akan di hilangkan sepenuhnya, membuat senjata rifle yang sekarang mendominasi menjadi kurang efektif?

Banyak pertanyaan yang belum terjawab. Namun, kita bisa melihat bagaimana lanskap esports Counter-Strike berubah sejak September 2023 dan bagaimana perubahan tersebut akan berlanjut dalam dua tahun ke depan.

Major kedua tahun ini di Shanghai akan menjadi sorotan utama. Ini adalah Major pertama tanpa kualifikasi terbuka di dua region besar.

Tahun 2025 di prediksi menjadi tahun penuh perubahan. Jadwal turnamen yang padat dan penyesuaian berbagai turnamen terhadap regulasi baru Valve akan menjadi pemandangan lumrah.

Para penggemar esports Counter-Strike tentunya menantikan bagaimana cerita ini akan berlanjut. Akankah CS2 membawa era baru yang gemilang atau justru menimbulkan kemunduran? Kita tunggu saja perkembangannya.

BACA JUGA : Legacy Lolos ke Thunderpick WC 2024 Setelah Melawan Party Astronauts!