Tranding Dunia Esports G2 Melaju ke Grand Final Penampilan luar biasa di tunjukkan oleh tim asal Jerman, G2 Esports, dalam ajang Valorant Masters Bangkok. Mereka sukses mengalahkan Edward Gaming (EDG) dengan skor telak 2-0 dalam pertandingan yang menegangkan. Hasil ini menjadi ajang balas dendam bagi G2 setelah sebelumnya mereka kalah tipis 1-2 dari EDG pada ronde kedua turnamen ini.1
Pertarungan Sengit G2 vs EDG: Dua Kandidat Juara Master Bangkok
Pertandingan antara G2 dan EDG menjadi salah satu laga paling di nantikan di ajang ini. Dua tim kuat tersebut bertarung di dua map, yakni Lotus dan Split. Sejak awal pertandingan, kedua tim menunjukkan permainan yang sangat kompetitif dengan saling mencetak poin secara berimbang.
Namun, seiring berjalannya waktu, G2 mulai menemukan ritme permainan mereka dan berhasil mendominasi pertandingan, terutama di map Lotus. EDG yang sempat unggul di beberapa ronde awal akhirnya harus mengakui keunggulan strategi serta koordinasi dari G2 yang tampil sangat solid.
Dominasi G2 di Map Lotus
Pada map pertama, Lotus, G2 bermain dengan gaya yang sangat agresif tetapi tetap disiplin. Mereka menunjukkan kemampuan luar biasa dalam melakukan trade kill, memastikan bahwa setiap eliminasi dari tim lawan selalu di balas dengan baik.
Komposisi agent yang di gunakan oleh G2 di dua pertandingan ini tetap sama, yakni:
- Yoru (JAWGEMO)
- Tejo (trent)
- Omen (valyn)
- Breach (JonahP)
- Viper (leaf)
Perpaduan agent ini terbukti sangat efektif dalam mengacaukan strategi EDG. Skill dari Breach dan Tejo menjadi momok bagi EDG, karena stun dan flash dari Breach serta bom misil dari Tejo membuat pergerakan EDG sangat terbatas. Koordinasi yang sempurna dari G2 membuat mereka mampu memenangkan duel demi duel dengan mudah.
Peran Krusial Breach dan Tejo dalam Kemenangan G2
Keberhasilan G2 di map Lotus tidak lepas dari peran Breach dan Tejo yang sangat mengganggu pergerakan EDG. Saat EDG mencoba menyerang site, kombinasi stun dan flash dari Breach serta bom dari Tejo sering kali memecah formasi mereka, membuat mereka lebih mudah di eliminasi satu per satu.
Selain itu, disiplin dan komunikasi antar pemain G2 menjadi faktor kunci dalam kemenangan ini. Mereka selalu tahu kapan harus melakukan retake, kapan harus bertahan, dan kapan harus melakukan rotasi yang cepat untuk mengantisipasi strategi lawan.
Map Kedua: Split, Kejutan dari Strategi G2
Pada map kedua, Split, G2 tetap menggunakan komposisi agent yang sama. Namun, kali ini mereka menerapkan strategi tambahan yang semakin mempersempit ruang gerak EDG. Salah satu strategi kunci yang mereka gunakan adalah pemanfaatan ultimate Viper, Viper’s Pit, di area mid sejak awal ronde.
Efektivitas Ultimate Viper dalam Membatasi Pergerakan EDG
Saat bermain di sisi defending, G2 secara konsisten mengaktifkan Viper’s Pit di mid saat ronde baru di mulai. Hal ini membuat EDG kesulitan melakukan rotasi atau strategi menyerang dari jalur tengah. Tanpa kontrol mid yang efektif, EDG sering kali terpaksa mengambil jalur lain yang lebih terbaca oleh G2, sehingga mereka mudah di antisipasi.
Pada satu ronde, EDG mencoba melakukan team fight di mid meskipun Viper telah mengaktifkan ultimate-nya di sana. Namun, keputusan ini berujung buruk bagi EDG karena mereka langsung tereleminasi dengan cepat. Ini semakin memperlihatkan betapa kuatnya strategi yang di terapkan oleh G2 dalam menghadapi lawan mereka.
G2 Menuju Grand Final, EDG Masih Punya Kesempatan di Lower Final
Kemenangan 2-0 ini memastikan G2 Esports melangkah ke babak Grand Final Masters Bangkok. Mereka kini hanya tinggal selangkah lagi untuk mengangkat trofi juara di turnamen bergengsi ini.
Sementara itu, EDG masih memiliki satu kesempatan terakhir di babak Lower Final. Para penggemar EDG berharap tim favorit mereka bisa bangkit dan menunjukkan performa terbaik mereka untuk kembali bersaing di Grand Final.
Dengan performa dominan yang di tunjukkan oleh G2, mereka kini menjadi tim yang paling di unggulkan untuk memenangkan turnamen ini. Namun, apakah mereka mampu mempertahankan momentum mereka hingga akhir? Semua mata kini tertuju pada Grand Final yang akan menjadi puncak dari pertarungan para tim terbaik di Masters Bangkok.
baca juga. Battle Royale ‘Sonic Rumble’ Game Tunda Perilisan hingga Musim Semi 2025