Pendahuluan Dalam dunia game Action RPG (ARPG)
Kreator Di Ablo 4sistem leveling menjadi salah satu elemen penting yang menentukan pengalaman bermain. Beberapa game memberikan kebebasan kepada pemain untuk menamatkan permainan tanpa harus melakukan grinding yang berlebihan, sementara yang lain mengharuskan pemain untuk melalui berbagai tantangan sebelum mencapai akhir cerita. Namun, menurut David Brevik, kreator Di ablo 4, menghilangkan elemen grinding dapat mengurangi keseruan bermain. Benarkah demikian?1
Pandangan David Brevik Tentang Sistem Leveling di ARPG David Brevik bukanlah orang baru dalam industri game. Ia di kenal sebagai pencipta mekanisme grinding dan dungeon crawling yang menarik, terutama dalam seri Di ablo. Di ablo 2, yang di rilis lebih dari dua dekade lalu, masih di anggap sebagai salah satu ARPG terbaik sepanjang masa karena sistem leveling dan grinding-nya yang memberikan tantangan dan kepuasan tersendiri bagi pemain.
Brevik berpendapat bahwa ketika elemen grinding di kurangi atau bahkan di hilangkan, maka perjalanan dalam game menjadi kurang berarti. “Ketika kamu mempersingkat perjalanan itu dan membuatnya agak konyol, kamu telah merendahkan seluruh pengalaman,” ujar Brevik. Menurutnya, kesenangan dalam sebuah ARPG bukan hanya tentang mencapai akhir cerita, tetapi juga tentang perjalanan yang di tempuh oleh pemain.
Pentingnya Grinding dalam ARPG Dalam banyak ARPG, grinding tidak hanya berguna untuk meningkatkan level karakter, tetapi juga untuk mendapatkan senjata dan perlengkapan yang lebih baik. Banyak game yang menawarkan item eksklusif yang hanya bisa di peroleh jika pemain memiliki level tertentu atau berhasil menyelesaikan tantangan khusus. Dengan demikian, grinding menjadi bagian dari motivasi pemain untuk terus bermain dan mengembangkan karakter mereka.
Selain itu, grinding juga memberikan rasa pencapaian yang lebih besar. Pemain yang berhasil mengalahkan musuh kuat setelah melewati berbagai tantangan akan merasa lebih puas dibandingkan dengan mereka yang bisa menyelesaikan game tanpa banyak usaha.
Pemain bisa memilih untuk menyelesaikan permainan dengan cepat atau menikmati perjalanan dengan menyelesaikan berbagai side quest dan aktivitas tambahan.
Pendekatan ini memberikan kebebasan bagi pemain untuk menentukan gaya bermain mereka sendiri. Mereka yang ingin menamatkan game tanpa terlalu banyak grinding tetap bisa menikmati cerita, sementara mereka yang suka tantangan bisa menghabiskan waktu untuk meningkatkan karakter dan mengeksplorasi dunia game secara lebih mendalam.
Apakah Grinding Masih Relevan? Pertanyaannya, apakah sistem leveling dan grinding yang kompleks masih relevan di era game modern?
Bagi pemain yang mengincar pencapaian tertinggi, seperti trofi Platinum di PlayStation, menyelesaikan semua tantangan dalam game tetap menjadi prioritas utama.
Kesimpulan Pada akhirnya, apakah sistem leveling yang menuntut banyak grinding itu menyenangkan atau tidak bergantung pada preferensi masing-masing pemain. Bagaimana pendapat kamu tentang hal ini?
baca juga. Berani jadi Game Developer, Action Game Maker Siap Rilis pada 16 Juni 2025